Bagi sebagian orang Designated Marksman (DM) masih sering salah kaprah dengan pengertian sniper. Jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, kedua kata tersebut sama-sama memiliki arti penembak jitu. Lalu, apa perbedaan antara sniper dan DM
Bagi anda para pecandu militer yang kebanyakan didominasi oleh penganut aliran Barat, istilah Designated Marksman (DM) memang terasa asing. Tidak heran dikalangkan Angkatan Bersenjata AS sendiri fungsi designated marksman baru muncul pada awal tahun 2000. DM adalah salah satu fungsi pasukan di dalam regu (squad) yang bertugas memberikan bantuan tembakan akurasi tinggi pada jarak jauh. Dengan adanya DM jangkauan tembakan yang di berikan oleh regu akan meningkat drastis. Regu dapat mengeliminasi musuh sebelum mencapai posisi kawan. Bedanya dengan sniper DM hanya diharapkan mampu melawan target pada jarak menengah atau berkisar 500 m. Sementara sniper biasanya beroprasi mengeliminasi target pada jarak 500-2.000 m. Selain itu sniper biasanya beroperasi pada level batalion, sementara DM jadi bagian organik dari satu regu, sama seperti fungsi refilmen, gunner atau grenadier.
Untuk urusan senjata DM tentu memakai yang beda dengan sniper. DM biasnya di lengkapi dengan senapan semiotometik dengan sistem mekanisme gas operated, karena biasanya DM beroperasi pada jerak lebih dekat dengan musuh. Untuk urusan DM, AS harus mengakui keunggulan Rusia. Jelas saja karena konsep DM sebenarnya ahir dari tangan Uni Soviet pada era 1980-an. Unisoviet yang menciptakan SVD mematok pola satu SVD setiap regu. Sementara AS keliatannya masih belum matang dalam mengadopsi senapan DM yang definitif. Walaupun AD AS sudah sreg dengan pilihan M14, angkatan lain seperti marinir memutuskan menciptakan senapan baru yang terwujud USMC SAM-R
Tidak ada komentar:
Posting Komentar