Sejarah
BAPINDO
Bank Pembangunan
Indonesia (disingkat Bapindo) adalah sebuah bank pemerintah yang pernah ada di Indonesia. Bank ini dimerger dengan tiga bank lainnya pada Juli 1999 untuk membentuk Bank Mandiri.
Bank Pembangunan
Indonesia (Bapindo) berawal dari Bank Industri
Negara (BIN), sebuah
bank industri yang didirikan pada tahun 1951.
Misi Bank Industri Negara adalah mendukung pengembangan sektor – sektor ekonomi
tertentu, khususnya perkebunan, industri, dan pertambangan. Bapindo dibentuk
sebagai bank milik negara pada tahun 1960 dan BIN kemudian digabung dengan Bank
Bapindo. Pada tahun 1970,
Bapindo ditugaskan untuk membantu pembangunan nasional melalui pembiayaan
jangka menengah dan jangka panjang pada sektor manufaktur, transportasi dan pariwisata.
Pada bulan Juli
1999, empat bank milik Pemerintah yaitu, Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara(BDN), Bank Ekspor
Impor Indonesia (Bank Exim), dan Bank
Pembangunan Indonesia(Bapindo), digabungkan ke dalam Bank Mandiri.
Pra-penggabungan
Sebelum Menjadi Bank Mandiri
Sejarah keempat Bank
(BBD, BDN, Bank Exim, dan Bapindo) tersebut sebelum bergabung menjadi Bank
Mandiri, dapat ditelusuri lebih dari 140 tahun yang lalu. Keempat bank nasional
tersebut telah turut membentuk riwayat perkembangan dunia perbankan Indonesia,
dan masing-masing telah memainkan peranan yang penting dalam pembangunan
ekonomi di Indonesia.
Pasca-penggabungan Setelah Menjadi Bank Mandiri
Bank Mandiri dibentuk pada 2 Oktober 1998,
dan empat bank asalnya efektif mulai beroperasi sebagai bank gabungan pada pertengahan tahun 1999.
Setelah selesainya proses merger, Bank
Mandiri kemudian memulai proses konsolidasi, termasuk pengurangan cabang dan
pegawai. Selanjutnya diikuti dengan peluncuran single brand di seluruh jaringan
melalui iklan dan promosi.
Salah satu pencapaian penting adalah
penggantian secara menyeluruh platform teknologi. Bank Mandiri mewarisi
sembilan sistem perbankan dari keempat ‘’’legacy banks’’’. Setelah investasi
awal untuk konsolidasi sistem yang berbeda tersebut, Bank Mandiri mulai
melaksanakan program penggantian platform yang berlangsung selama tiga tahun,
dimana program pengganti tersebut difokuskan untuk meningkatkan kemampuan
penetrasi di segmen ‘’’retail banking’’’.
Pada saat ini, infrastruktur teknologi
informasi Bank Mandiri sudah mampu melakukan pengembangan ‘’’e-channel’’’ &
produk retail dengan ‘’’Time to Market’’’ yang lebih baik.
Dalam proses penggabungan dan
pengorganisasian ulang tersebut, jumlah cabang Bank Mandiri dikurangi sebanyak
194 buah dan karyawannya berkurang dari 26.600 menjadi 17.620. Direktur
Utamanya yang pertama adalah Robby Djohan. Kemudian pada Mei 2000, posisi Djohan digantikan ECW Neloe. Neloe menjabat selama lima tahun, sebelum
digantikan Agus Martowardojo sebagai Direktur Utama sejak
Mei 2005. Neloe menghadapi dugaan keterlibatan pada kasus korupsi di bank tersebut.
Pada Maret 2005, Bank Mandiri mempunyai
829 cabang yang tersebar di sepanjang Indonesia dan enam cabang di luar negeri.
Selain itu, Bank Mandiri mempunyai sekitar 2.500 ATM dan
tiga anak perusahaan utama yaitu Bank Syariah Mandiri, Mandiri Sekuritas, danAXA Mandiri.
Nasabah Bank Mandiri yang terdiri dari
berbagai segmen merupakan penggerak utama perekonomian Indonesia. Berdasarkan
sektor usaha, nasabah Bank Mandiri bergerak dibidang usaha yang sangat beragam.
Sebagai bagian dari upaya penerapan ‘’’prudential banking’’’ &
‘’’best-practices risk management’’’, Bank Mandiri telah melakukan berbagai
perubahan. Salah satunya, persetujuan kredit dan pengawasan dilaksanakan dengan
‘’’four-eye principle’’’, dimana persetujuan kredit dipisahkan dari kegiatan
pemasaran dan business unit. Sebagai bagian diversifikasi risiko dan
pendapatan, Bank Mandiri juga berhasil mencetak kemajuan yang signifikan dalam
melayani Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan nasabah ritel. Pada akhir 1999,
porsi kredit kepada nasabah ‘’’corporate’’’ masih sebesar 87% dari total
kredit, sementara pada 31 Desember 2009, porsi kredit kepada nasabah UKM dan
mikro telah mencapai 42,22% dan porsi kredit kepada nasabah consumer sebesar
13,92%, sedangkan porsi kredit kepada nasabah ‘’’corporate’’’ mencakup 43,86%
dari total kredit.
Sesudah menyelesaikan program transformasi
semenjak 2005 sampai dengan tahun 2009, Bank Mandiri sedang bersiap
melaksanakan transformasi tahap berikutnya dengan merevitalisasi visi dan misi
untuk menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu
progresif.
Slogan
Bank
Terpercaya Pilihan Anda
Satu
Hati, Satu Negeri, Satu Bank
Melayani
Dengan Hati, Menuju Yang Terbaik
2008-sekarang:
Terdepan,
Terpercaya, Tumbuh bersama Anda
Menembus
Batas Keinginan
Menjawab
Setiap Keinginan
2012-sekarang:
Apapun
Keinginan Anda, Mandiri Saja Produk
Simpanan
· Mandiri
Tabungan Rupiah
·
Mandiri Tabungan Rencana Rupiah
·
Mandiri Tabungan Bisnis Rupiah
·
Mandiri Tabungan TKI Rupiah
· Mandiri
Tabungan Asing
· Mandiri
Giro Rupiah
· Mandiri
Giro Asing
· Mandiri
Deposito Rupiah
· Mandiri
Deposito Asing
E-Banking
·
Mandiri ATM
·
Mandiri Debit
·
Mandiri SMS
·
Mandiri Call
·
14000 atau (021) 5299-7777
·
Mandiri Internet Banking
·
Mandiri Mobile
·
Kartu Kredit
·
Mandiri MasterCard
·
Feng Shui Card Platinum
·
Skyz Card Titanium
·
Everyday Card
·
Mandiri Visa
·
Visa Platinum Golf Card
·
Visa Platinum Card
·
Golf Card
·
Gold Card
·
Silver Card
·
Kartu Hypermart Gold
·
Kartu Hypermart Regular
·
Platinum Corporate Card
·
Corporate Card
Tidak ada komentar:
Posting Komentar